(Cuplikcom/Ism)
Cuplikcom - Bakauheni, Lampung Selatan - Memasuki pergantian tahun 2024 ke 2025 potensi cuaca ekstrem yang dapat memengaruhi eksistensi musibah dan bencana alam di beberapa belahan bumi Indonesia, termasuk di Serambi Sumatera Lampung Selatan Provinsi Lampung.
Potensi cuaca ekstrem dengan gelombang air laut yang tinggi dan angin kencang di iringi hujan yang melanda di beberapa wilayah Provinsi Lampung tak urung menimbulkan bencana dan kerusakan dan kerugian bagi masyarakat nelayan.
Demikian juga yang terjadi di Pantai Wisata Minang Rua Desa Kelawi Kecamatan Bakauheni Lampung Selatan. Selain 1 rumah warga setempat rusak, ada 6 Bagan /Bagang apung milik 6 Nelayan harus hancur berkeping keping terhempas ke pantai dan di sambut bebatuan akibat tak mampu menahan amukan badai yang membabibuta tak kenal ampun.
Bagan apung atau bagang adalah suatu alat penangkapan ikan yang menggunakan jaring dan lampu sehingga alat ini bisa digunakan untuk light fishing umumnya berbentuk pondok kecil apung yang dipasang di pinggiran atau tengah laut
Dari sumber warga nelayan setempat menyebutkan ada 5 bagan hancur total dan 1 bagan rusak ringan. Pemilik bagan tersebut antara lain :
1. Indrika Syahmin
2. Ahmad Syaiful/Dudung
3. Wirsa
4. Aan
5. Ajong
6. Kusen
Indrika Syahmin bersama Ahmad Syaifudin kepada jurnalis mengungkapkan urutan peristiwa bencana terjadi dari ahir November dan awal Desamber 2024.
"Kejadian nya hari Senin tanggal 2 Desember 2024 bagan saya putus tali jangkar dan terhempas ke pantai yang banyak bebatuannya dan ahirnya hancur. Yang bisa di ambil cuma mesin ting ting dan beberapa blong drum. Sementara kalau buat dari nol biayanya 50 juta sampai 60 juta bang". Ungkap Ahmad Syaifudin alias Dudung dengan mimik wajah lesu.
Derita serupa juga di alami Indrika Syahmin alias I'in. Kepada awak media ia mengungkapkan.
"Punya saya terjadinya hari Rabu sore tanggal (4/12/2024) kondisinya sama hancur berkeping keping, yang bisa diambil hanya genset, lampu dan blong drum. Ada 5 yang hancur parah yang 1 hanya terdampar tidak parah". Terang I'in dan Dudung di lokasi Pantai Minang Rua Desa Kelawi Kecamatan Bakauheni. Jum'at (06/12/2024).
I'iin dan Dudung mewakili 4 Nelayan lainnya hanya bisa pasrah tidak tau harus mencari suntikan dana dari mana untuk membuat bagan baru dengan modal mencapai Rp. 60 juta lebih.
Namun ia dan Nelayan lainnya berharap kepedulian pemerintah dan instansi terkait dapat membantu mewujudkan usaha yang telah musnah seiring badai berlalu menghempaskan harapan masa depan keluarga mereka.
"Saat ini kami tidak bisa usaha mencari ikan lagi, karna mau membuatnya butuh dana 50 sampai 60 juta, uang dari mana? Harapan kami dengan pemerintah dan instansi terkait dapat terketuk hatinya, perhatiannya buat kami para nelayan ini. Baik pemerintah Kabupaten, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat". Harap Indrika dan Dudung.